Karibku...
Menghargai seseorang tak harus sapaan yang terus- menerus
kau lantunkan,
Lisan sungguh berbahaya kala kau tak mampu menjinakkan
keliarannya...
Lisan adalah senjata terhunus bagi siapa yang
mengetahuinya...
Sebabnya, hargailah Ia dengan akhlakmu sebagai harta
berharga...
Bersitkan senyum ikhlasmu saat beradu pandang wajah...
Muram jangan kau lukis pada raut wajah nan indah, tak
sekalipun Sang Manusia Sempurna mengajarinya...
Karibku...
Kedekatan seorang teman bukan kau harus berdamping selalu
padanya...
Tak jarang permusuhan terselubung disela- sela
kebersamaan...
Oleh karenanya...
Dekatilah temanmu saat Ia merasa gundah gulana...
Saat Ia membutuhkan pelipur lara...
Karena itulah ciri khas teman setia...
Doa Hari Pertama
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ
قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ
نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ
الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah puasa dan ibadahku di bulan ini seperti puasa
orang-orang sejati, bangunkanlah aku di bulan ini dari kelelapan tidur
orang-orang yang lupa ampunilah segala kesalahanku, wahai Tuhan semesta
alam, dan ampunilah aku, wahai pengampun orang-orang yang bersalah.
Doa Hari Kedua
اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ وَ جَنِّبْنِيْ
فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَ نَقِمَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَاءَةِ
آيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah, dekatkanlah aku di bulan ini dari ridha-Mu, hindarkanlah
aku di bulan ini dari kemurkaan-Mu, dan anugerahkanlah taufik kepadaku
di bulan ini untuk membaca ayat-ayat (kitab)-Mu. Dengan rahmat-Mu, wahai
Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Pesan-Pesan Penting
Al-Imam Ali ar-ridho as, Tatkala memberikan hadiah "Jubah" beliau kepada Di'bil (pelantun Syair beliau), beliau as berkata Di'bil, maukah kutambah bait-bait lain,.... agar syairmu tentang "derita Keluarga Rasul menjadi Sempurna ?
" Di'bil menjawab Tentu saja, Junjunganku. Semua yang Anda sukai, pasti juga aku sukai.
Syair Beliau as "Menangislah di atas sepetak pusara di Tanah Thus. Musibah yang menimpa akan tetap lestari dalam hati hingga Kiamat Sampai Allah membangkitkan Al Qoim, Yang akan melenyapkan beban duka dari Kami.
Di'bil bertanya ;" Diriku jadi tebusanmu, Junjunganku. PUSARA SIAPAKAH DI THUS ITU ? (Imam as mendekati Di'bil dengan nada yang halus dan pelan) ;
"ITU PUSARAKU". Selanjutnya Imam as beliau berpesan pada
Di'bail ; Segera pergi dari kota (Marw) ini. Tiap kali bertemu dengan para Pecinta Kami sampaikan salam kepada mereka dan ceritakan duka derita Kami.
Abdul Azim Hasani berkata: Dikatakanlah kepada Abu Jafar (Imam Jawad as).”Aku ragu, apakah berziarah ke makam Aba Abdulah Husain atau berziarah ke makam ayahanda di kota Thus.
Pendapat anda bagaimana wahai Abu Jafar? kemudian Imam Jawad berkata : Tetaplah pada pendirianmu.....(kemudian Imam Jawad masuk ke dalam rumahnya dan tiba-tiba keluar sebentar seraya airmata beliau berlinang diantara pipinya dan berkata:
”Sangatlah banyak sekali penziarah Aba Abdulah As dan penziarah Ayah ku (al Imam Ali Ridho as) sangatlah sedikit".